Senin, 26 September 2011

doa seorang ayah

Tuhanku, jadikanlah anakku seorang yang cukup kuat mengetahui kelemahan dirinya.
Brani menghadapi manakala ia takut.
Yang bangga dan tidak runduk dalam kekalahan yang tulus
Serta rendah hati dan penyantun dalam kemenangan.

Oh tuhan jadikanlah anakku seorang yang tahu akan adanya engkau.
Dan mengenal dirimu sebagai dasar segala pengetahuan.

Ya tuhan, bimbinglah ia bukan di jalan yang licin dan mudah, tetapi dijalan penuh desakan, tantangan, dan kesungkaran.
Ajarilah ia:
Agar ia sanggup berdiri teguh di tengah badai.
Dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil.

Ya tuhan jadikanlah anakku seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur.
Sanggup memerintah dirinya, sebelum memimpin orang lain.
Mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu.

Sesudah semuanya membentuk dirinya.
Aku mohon ya tuhan
Rahmatilah ia dengan rasa humor, sehingga serius tak berlebihan.
Berilah kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran.

Ini semua ya tuhan
Dari kekuatan dan keagungan - mu itu
Jika sudah demikian tuhanku
Beranilah aku berkata :
Tak sia - Sia aku hidup sebagai bapaknya


Douglas Mc.Arthur

quotes for fun


 I'm a man of my word” (joker - the dark kninght) 

  In their last moments, people show you who they really are.” (joker – the dark knight) 

 If you’re good at something, never do it for free.” (joker – the dark knight)

 I'm normally not a praying man, but if you're up there, please save me Superman (homer – the Simpsons)

"Okay brain, i know you don't like me. and me too don't like you. but let's just get through this and i can continue killing you slowly with my beer" ( homer – the Simpsons) 

  Bart, with $10,000, we'd be millionaires! We could buy all kinds of useful things like...love (homer – the   Simpsons)


When you want something in life, you just gotta reach out and grab it.(Christopher McCandless - into the wild)

Courage is what it takes to stand up and speak; courage is also what it takes to sit down and listen.  (witson churcil)

Attitude is a little thing that makes a big difference.(witson churcil)

Broadly speaking, the short words are the best, and the old words best of all.(witson churcil)

A joke is a very serious thing.(witson churcil)

2 qoutes paling bermakna ni gan : 

We live from everything we have , but we happy from everything we gave (witson churcil) 

Happiness is only real when shared (Christopher McCandless - into the wild)






 

layang layang

mengenang masa kecil bermain layang-layang
model : teguh fajar B
tempat : lapangan miring, perumahan bukit diponegoro, semarang 

MAHAMERU

aku hanyalah sebuah titik kecil yg mengagumi sebuah bola bernama bumi, aku lebih senang ketika aku melihat sifat asli manusia yg hidup di alam bebas, dari pada melihat kemunafikan di tengah peradaban..

ya mungkin itu adalah kata yang selalu ada di otak saya setelah saya melihat indahnya dunia dari ketinggian, mahameru, tanah tertinggi pulau jawa adalah salah satu saksi bisu pendakian saya..

pukul 21.00 kurang lebih, bis mulai berangkat mengantar kami menuju solo, padat, penat, itu yg saya rasakan saat berada di dalam bis bersama 6 orang teman saya, tapi rasa semangat tetap mengalahkan rasa penat, mahameru menunggu kawan, itu yg menjadi semangat kami, setelah 5 tahun menunggu kesempatan untuk mendaki kesana. yang teringat di kepala saya hanyalah cerita bapak tentang bekunya udara pagi ranu kumbolo, luasnya savana oro-oro ombo, 2 jam terbuai oleh pikiran tentang mahameru, tak terasa kami telah sampai di solo, disana kami ber istirahat sebentar untuk sholat. setelah itu kami melanjutkan perjalan kami menuju malang.

pasar tumpang, kami tiba disana skitar pukul 17.00 wib. canda tawa teman, puncak mahameru yg mulai terlihat mengintip dari deretan pegunungan menambah semangat kami. disana kami membeli logistik untuk pendakian kami. karena buget kami terbatas untuk menyewa jeep jadi kami memutuskan untuk menginap di tumpang di salah satu rumah supir truk pengantar sayur, yg biasa mengantar pendaki yg ingin menuju basecamp ranu pane tempat sang supir mengambil sayuran untuk di bawa kembali kepasar. keramahan orang-orang desa kental berada dalam kehidupan keluarga mereka. memperlakukan kami seolah kami tamu kehormatan, memperhatikan kami seakan kami adalah anak-anak mereka, menayakan kami keperluan birokrasi pendakian seperti seorang ibu yang selau mengingatkan keperluan anaknya sebelum berangkat sekolah bercengkrama dengan mereka tentang kota apel malang, puncak mahameru, ranu kumbolo yg menyimpan kenangan indah jutaan pendaki hingga kami lupa waktu, bahwa malam pun telah menyapa, sehingga kami harus beristirahat dan menyiapkan fisik untuk perjalan esok hari

cahaya matahari mulai terlihat dari ufuk timur, beku udara pagi daerah pedesaan dan dataran tinggi yg menusuk, pemandangan yang mungkin tidak anda dapatkan di tengah hiruk pikuk kota. semakin medekati basecamp ranu pane pikiran kami semakin melayang dengan keindahan yg yg di suguhkan begitu melewati gerbang selamat datang TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU

kepulan asap bromo menyapa seakan menyambut baik kedatangan kami bukit yg bederet, kontur tanah yang asing, matahari menambah indah pemandangan dengan cahayanya yg menembus celah awan

asap dari gunung bromo

deretan bukit di TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
kontur tanah di lebah sekitar bromo(1)

kontur tanah di lebah sekitar bromo(2)
apa lagi yang akan di suguhkan? seperti apa danau ranu kumbolo? seperti apa danau ranu pane? apakah mirip seperti yang selama ini aku lihat di gambar-gamabar? ataukah ada keajaiban lain yang masih tersembunyi? hanya itu yang ada di benakku. sebentar lagi kita sampai menahan hanya itu yang aku pikirkan untuk menahan rasa penasaran. 2 jam berlalu akhirnya kita tiba di basecamp ranu pani kami disini membagi kelompok menjadi 2 kelompok pertama mengurus birokrasi pendakian, dan kelompok ke 2 sibuk menyiapkan peralatan masak untuk membuat sarapan kami semua.


carier terakhir telah di packing, jam menunjukan angka 10.00 wib setelah berdoa, akhirnya kami berangkat menuju tujuan utama kami puncak mahameru. tawa-canda kami seakan menghapus letih kami dengan latunan lagu mahameru yang tak bosan kami nyanyikan berulang kali. lebatnya hutan yang selalu jadi teman kami para pendaki. rasanya membayar lunas semua kepenatan kami saat ujian akhir semester

setelah 3 pos kami lewati, kami kembali istirahat duduk di atas selter yg telah remuk di hempas angin, kami memandaingi ke depan, hanya kabut yg terlihat penasaran dengan apa yang ada di balik kabut tersebut, duduk diam, terus memandangi, ketika kabut hilang kami pun cukup tercengang melihat apa yang ada di balik kabut tersebut ternyata kami telah sampai di ranu kumbolo. 4 jam perjalanan dari basecamp ranu pani akhirnya kami sampai juga. bergegas kami turun ke tepi danau untuk sholat dan makan siang semua peralatan masak kami keluarkan. wudhu dengan air danau yg sangat menyegarkan.

matahari mulai condong ke barat, kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan kembali. 10 menit berlalu, tanjakan cinta berdiri tegak seakan siap menguji mental para pendaki.seakan mitosnya mendapingi dengan setia di sisinya. JIKA KITA BERJALAN TANPA BERHENTI DAN MELIHAT KEBELAKANG SAMBIL MEMIKIRKAN ORANG YANG KITA INGINKAN MENJADI PENDAPING KITA, MAKA KITA AKAN MENDAPATKANNYA. ya percaya atau tidak tapi siapa yang kuat menahan godaan pemandangan ranu kumbolo, jadi tetap saja kami menegok keblakang (pada dasar emang gak kuat nanjak)

setelah itu oro" ombo, lalu hutan cemoro kandang, dan akhirnya kali mati, saya melihat jam waktu menujukan pukul 19.00 wib, 4 jam perjalanan, terlalu lambat pikirku, tpi yang peting kita sampai di kali mati. kami mendirikan tenda, lalu menyantap makan malam di temani remang api unggun, di sehingga letih di tubuh kami tak terasa. menikmati sebatang rokok di temani susu hangat, dan alunan lagu" lawas, suara deru angin hutan pinus, di terangi cahaya bulan purnama, dan sungai bintang yang menghiasi langit, bintang timur yang mengintip di balik bintang" lainnya. yang terpikir olehku hanya andai kau masih ada di sini, mungkin kau akan melantunkan puisi  konyol yang menjadi ciri khasmu kawan.

api unggun mulai meredup, satu per satu dari kami mulai larut dalam mimpi, menyiapkan fisik untuk dini hari dan  kemudian melanjutkan perjalanan kami menuju puncak. 01.00 wib kami bangun dan mulai bersiap" untuk melanjutkan perjalanan kami menuju puncak. keluar dari hutan pinus tempat kami mendirikan tenda menuju sabana. dari atas terlihat cahaya senter yang berderet rapi, ternyata sudah banyak pendaki yang lebih awal, kami pun tak mau kalah. satu jam berjalan, hampir mencapai arcopodo tiba" salah satu dari kami sakit dan tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan. kami berhenti sejenak untuk istirahat. selembar roti tawar dan air putih untuk di santap olehnya, tampak dia menyadari kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan perjalanan. dia memilih turun kembali ke camp. berat memang meninggalkan puncak mahameru, tapi lebih berat lagi ketika kita melihat teman yang selalu bersama dengan tujuan sama namun dia gagal sedangkan kita tidak. pikirku persetan dengan puncak, suatu saat kita bisa kembali lagi kesini, teman itu lebih berharga dari pada puncak, akhirnya aku memutuskan turun di ikuti teman" yang lain. 15 menit kemudian sampailah kami di camp lalu membuat teh hangat agar temanku yang sakit bisa membuat nyaman badannya sejenak. terpaku oleh pantulan cahaya dari tanah. dengan penasaran aku ambil butiran tersebut, dan ternyata butiran tersebut embun yang membeku menjadi es, savana terlihat indah dengan butiran es yang memantulkan cahaya senter. mata yang kebali sayu, dingin udara pegunungan yang mulai menusuk membuat kami memilih untuk kembali masuk tenda dan masuk kedalam sleeping bag, akhirnya kami tidur lagi.....

20 juli 2011 pukul 23.00

kami kembali untuk mencoba mendaki puncak lagi, detik demi detik, menit demi menit, kami lalui, tempat kami berhenti kemarin kami berhasil melawatinya tanpa kendala.sampai di arcopodo kami berhenti sejenak untuk istirahat. memorium para pendaki yang telah meninggal yang kembali ke pangkuan sang pencipta dan juga misteri arcopodo yang masih menjadi pembicaraan hangat tentang kebradaannya. kembali kami melangkahkan kaki cemoro tunggal kami lewati. medan pasir dan batu krikil mulai menantang kami, 2 jam perjalanan seperti tidak ada beda yang berarti, saling memotvasi walaupun sama" tidak tahu seberapa jauh dan lama lagi kami harus berjalan di medan ini cuaca badai terus menerjang semalaman suntuk, hingga pukul 5 pagi kami masih belum melihat tanda-tanda puncak, cahaya matahari dari timur yang seharusnya sudah terang tetap saja terlihat sama seperti malam kabut tebal membuat jarak pandang sangat terbatas. aku letih kawan itu yang ada di pikiranku, wajah mereka ceria mereka selalu terbayang sehingga aku terus melanjutkan perjalanan, mereka yang mengajariku kekuatan pikiran adalah yang paling hebat, mereka yang selalu menggandeng tanganku ketika aku masih menjadi pemula, aku kembali berdiri di tengah tipisnya udara mengambil langkah kecil, kembali terprosok, berdiri lagi, terprosok lagi, hal itu yang aku ulangi, hingga menatap batu besar, yang mengharuskan kami memutar sedikit lalu memanjat batu tersebut. tiba" medan menjadi datar. berjalan terus kedepan, terlihat memorium soe hok gie dari kejauhan aku hanya berjalan air mata mengalir dengan sendirinya tanpa di sadari. aku di puncak?! bukan  aku, tapi kami semua di puncak, MAHAMERU! sekelompok orang yang tidak menggubris peringatan pendaki lain untuk tidak menerjang badai mahameru, entah itu keras kepala atau keyakinan yang membuat kami terus menerjang badai. Kami menitikan air mata, saling memberi selamat, saling merangkul, kita berada di tanah tertinggi pulau jawa kawan. hadiah terindah untuk mereka yang berani bermimpi, mereka yang menjunjung tinggi kebersamaan, rasa ingin membanggakan teman yang telah pergi dan mereka yang teguh dan sabar menghadapi segala macam keadaan. terima kasih ya allah terima kasih atas kebesaranmu.




memorium idhan lubis & soe hoh gie


 selamat jalan mahameru
15 menit berlalu, dingin udara badai mulai menusuk nusuk di tangan, waktunya turun pikirku, aku mengumpulkan teman dan sejenak kami saling merangkul dan berdoa sembari mengucapkan terima kasih ke sesama, kami mulai berjalan menjauh dari memorium soe hok gie yang semakin lama semakin hilang di balik kabut, terus menuruni jalur yang kami lewati tadi, sekelompok manusia yang berlarian turun dari puncak mengejar waktu untuk menghindari semburan gas beracun berlari menuju zona aman cemoro tunggal. sesampainya disana cuma rasa sakit hati yang ada di pikiran saya mengerutu "kita naik cemoro tunggal dari jam 2 malem baru sampe puncak jam 8 pagi, sekarang turun cuma 50 MENIT!!"



2 jam berlalu kami tiba di camp, tanpa membersihkan diri kami menyantap makanan sisa semalam saking kelaparannya, tidak peduli dengan abu vulkanik yang ada di mulut. cress... bunyi suara korek apiku, hahh terima kasih tuhan kami sudah kenyang.., sambil merokok kami sambil merapikan tenda, packing peralatan dan logistik sisa, sepintas dari jauh kami melihat orang tua berjalan menenteng carier besar dan tas kecil di bagian depannya, dia menghampiri kami dan menyapa " dari mana mas?" salah satu dari kami menjawab dari  "undip semarang pak" wah, "saya berarti orang jauh hahaha" saut orang tersebut. penasaran dengan orang ini aku memberanikan memperkenalkan diri dam bertanya "mau kepuncak jg pak?", 'iya mas ingin nengokin adek saya" jawab orang tersebut, terhenyak kami semua dan bertanya kembali "siapa pak?" "idhan lubis" jawabnya kami termenung sejenak, kemudian temanku memecah kebisuan dan bertanya "bapak indhat lubis?" ya mas jawab bapak tersebut saya duluan ya mas, saya harus ke shelter sebelum yang lain datang, sahutnya, dan kami pun mempersilahkan, setelah dia agak jauh aku bertanya dengan temanku yg tadi menyebutkan namanya " itu idhat lubis indonesia green rangers? kakak idhan lubis yg meninggal bareng gie? tanyaku penasaran, " iya, keren ya" jawab temanku, sembari melanjutkan packing aku berpikir, dan mengaguminya, ikatan batin kakak dan adik masih terus ada sampai umur segitu, salut gw" pikirku, packing pun selesai teman" memintaku untuk berfoto bareng terakhir sebelum perjalan pulang aku menyanggupinya aku menyiapkan tripot dan camera sibuk mengatur sudut foto lalu aku mengacungkan jempol sembari berteriak siap, aku menekan tobol automatic photo dan berlari ke barisan foto, flash light camera menyala tanda foto telah di ambil, selesai! seruku, yap waktu pulang pikirku



puncak mahameru dari kalimati


setelah menyempatkan mengambil gambar puncak mahameru dari bawah aku merapikan peralatanku. ini perjalan batin pikirku, benar yang banyak di ceritakan orang, pendakian semeru adalah perjalan batin, dan aku merasakannya sekarang, merasa sedih karena perjalan ini akan berakhir. aku mulai mengangkat carier berjalan di belakang bersama salah satu temanku "makasih yo, udah ngaterin gw sampe sini sebelom gw mati setidaknya gw udah pernah jadi orang tertinggi di jawa hahaha" aku kebali terhenyak dengan sahutanya mendengar omongan dan tawa getir menghadapi kenyataan pahitnya  seorang menderita penyakit kanker, "kerhormatan buat gw bisa nganter lo sampe sini, lo bisa sampe di atas lebih awal dari gw, gw yakin lo pasti sembuh bro, gw cuma pengen jadi orang berguna buat temen gw" jawabku getir, ya gw kalah sama lo, gw ngakui itu, pertama kali gw ketemu lo gw udah kalah, pertama kali gw kenal lo gw, nyelamatin lo yg hampir mati kedinginan, waktu hilang di gunung sumbing, tapi lo selamat, karena diri lo sendiri, sampe lo disini dengan kenyataan lo seorang pengidab kanker" lanjutku, terdiam sejenak sambil berjalan aku kembali mengucap "gw yakin lo sembuh, next trip kita harus sampe rinjani bareng bro, setelah itu tambora, setelah itu leuser, kerinci dan cartenz cita-cita lo!" memotivasi dia, di tersenyum sambil menjawab "gw pasti sampe sana!"  obrolan yang terus berlanjut menemai perjalanan menurun keluar masuk hutan akhirnya


 

padang rumput oro- oro ombo, sedikit lagi kita ranu kumbolo lalu ranu pane, lalu semarang pikirku 10 jam perjalan turun akhirnya kami tiba di base camp ranu pane meuju shelter dan istirahat semalam, aku keluar untuk merokok sembari duduk menghadap danau ranu pane mengurut ingatan perjalan dari awal, semabari senyum, aku yang membelot dari mapalaku, dengan teman" yang penuh keterbatasan fisik dan ekonomi, aku membawa mereka kesini, aku bisa mengantar mereka kesini, ini kebanggaanku yang aku cari, kepuasan batin yang aku cari, seruku dalam hati.sambil mematikan puntung rokok berjalan masuk kedalam shelter lalu aku membaringkan badan dan tersenyum berucap syukur "terima kasih tuhan, rencanamu memang yang terbaik" beranjak tidur. esok waktunya menuju semarang. mengingatkan diri sendiri untuk istirahat.


vadalisme
bangun tidur untuk ibadah subuh  dan membereskan sleeping bag, sembari duduk di pelataran tiba tiba saj terbesit untuk menuliskan sesuatu di dinding vadalisme basecamp, aku bertanya "ada yang bawa spidol?" temanku membongkar tas kecilnya dan menyodorkan spidol, lalu aku beranjak mengambil spidol tersebut dan menuju dinding vadalisme sambil menuliskan sesuatu, "selesai" sahutku teman temanku yang penasaran beranjak menghampiri dan membaca tulisanku dan terheran dengan tulisan "bhineka jiwa perambah alam" maksudnya apa? aku menjawab "gw udah gagal ngebangun mapala, karena jiwa gw bukan seorang mapala, bukan gw tapi kita, kita itu penjelajah, kita itu traveler, kita itu merambah, dengan berbeda maksud jiwa tapi tujuan menjelajah kita sama, kita bukan mapala, kita penuh keterbatasan fisik, ekonomi, tapi kita punya apa yang tidak di miliki orang lain kita memaknai, bukan kejar target" jawabku, semua mencerna lalu semua tersenyum kecil. klakson truk mengagetkan kami, dan kami bergegas menuju truk untuk menumpang hingga ke kota malang.

terima kasih tuhan
stasiun kota baru, kereta matramaja tujuan akhir jakarta pun berangkat.., satu persatu dari kami turun di tujuan masing-masing, 3 orang turun di solo, sisanya kembali ke kota semarang, kembali ke hiruk pikuk kota, kembali ke rutinitas, sesampainya di semarang salah satu dari kami mengucap "terima kasih tuhan" aku sepintas menengok lalu tersenyum kita pulang...